Pemerintah Bangun Tol Ke Dua Di Bali: Tol Gilimanuk – Mengwi Perspektif Dari Sisi Akademisi
Denpasar – Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang saat ini tengah di genjot pembangunannya oleh pemerintah akan menjadi jalan tol kedua setelah Jalan Tol Bali Mandala di Provinsi Bali. Jalan Mengwi – Gilimanuk yang akan di bangun tersebut akan mencakup 3 Kabupaten di Provinsi Bali yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung. Pemerintah mengharapkan dengan dibangunnya Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dapat mengakomodir kendaraan dari Barat ke Timur dan sebaliknya, serta menjadi jalur alternatif dari pelabuhan Gilimanuk ke arah ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar. (27/9/2022)
Pemerintah dalam upaya memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dari pembangunan jalan tol, telah mencanangkan pembangunan stop area yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM dalam menawarkan produknya, khususnya produk khas masyarakat lokal. Hal tersebut juga diharapkan akan membantu memberikan daya tarik wisata terhadap daerah yang dilintasi jalan tol Gilimanuk – Mengwi nantinya.
Dari sisi akademisi, rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi tentunya akan memberikan berbagai dampak pada pengguna dan masyarakat di sekitarnya, dan hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Rektor Universitas Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN.Eng., menyebutkan.
“Pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi harus memastikan aspek-aspek kepentingan masyarakat di sekitar jalan tersebut akan di bangun, adanya jalan tol juga akan membawa perubahan dari sisi ekonomi di masyarakat yang tentunya kita semua berharap mengarah pada peningkatan taraf ekonomi mereka. Kita mengapresiasi setiap wacana yang digelar pemerintah dapat menginginkan dampak positif bagi keberlangsungan hidup masyarakat” ujar Professor Sri Subawa dalam wawancaranya
Adanya pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi yang dibangun pemerintah saat ini semoga menjadi pemecahan masalah bagi pemulihan roda ekonomi di masyarakat setelah lama terdampak pandemi. Menuju pemulihan perekonomian daerah tentunya diperlukan berbagai infrastruktur pendukung dalam meraih hal tersebut, termasuk didalamnya pembenahan akses transportasi logistik dari daerah.