Tahun Digitalisasi: Milestone Undiknas Sejalan Dengan Program Sustainable Development Goals (SDGs)
Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) Denpasar menyelenggarakan Wisuda Sarjana dan Magister yang ke – 88 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat, 25 Februari 2022. Sebanyak 774 wisudawan dilepas dan siap menghadapi tantangan di era digitalisasi serta telah siap kerja sebagaimana tuntutan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Terdapat pula wisudawan yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) maksimal yaitu 4.00 atas nama Fellicia Ayu Ningrat, S.Ak. dari Program Studi Akuntansi, Agus Gunadi, S.E., M.M. dari Program Studi Magister Manajemen, I Made Muliyadnyana, S.STP., M.A.P. dari Program Studi Magister Administrasi Publik, dan Dewa Putu Adi Putra, S.S., M.H. dari Program Studi Magister Hukum. Penyelenggaraan Wisuda kali ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang sudah 2 (dua) tahun kita rasakan di Indonesia, bahkan telah memasuki gelombang ketiga dalam penyebarannya. Dalam laporannya, Rektor UNDIKNAS, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM. mengatakan bahwa beragam upaya adaptasi dan normalisasi telah dilakukan dalam menyesuaikan diri dengan pandemi ini, termasuk digitalisasi platform UNDIKNAS melalui proses pembelajaran, hasil dan riwayat riset dosen, serta laporan kegiatan yang mudah diakses secara digital. Oleh karenaya penyelenggaraan Pendidikan Tinggi tidak boleh terhenti di masa pandemi, termasuk penyelenggaraan wisuda sebagai seremoni atas prestasi akademik menyelesaikan studi di jenjang Pendidikan Tinggi. Namun wisuda bukan berarti membuat kita berhenti untuk belajar, karena belajar adalah proses sepanjang hayat manusia (long life learning).
Tantangan pasca wisuda adalah tidak berpuas diri melainkan mampu terus membenahi diri melalui tahap aplikasi keilmuan terhadap kompleksitas masalah dan tantangan yang ada di masyarakat. Beliau menambahkan juga, salah satu strategi yang dilakukan guna menghadapi permasalahan di masyarakat adalah Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu aksi nyata yang bertujuan memperkuat perdamaian universal dalam kebebasan yang luas. Selain itu SDGs juga concern atas upaya mengatasi kemiskinan yang ekstrim sebagai tantangan global yang paling besar dan merupakan prasyarat yang tidak dapat diabaikan guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Terdapat 17 target pembangunan yang menjadi indikator dalam SDGs, di mana indikator capaian SDGs tersebut tentunya sejalan dengan slogan UNDIKNAS sebagai techoresearch-preneur university yang berupaya memberikan pendidikan berkualitas yang berkontribusi dalam menyelesaikan isu-isu sosial di masyarakat berdasarkan penelitian berbasis teknologi dan berjiwa entrepreneur, khususnya terkait dengan pendidikan, tersedianya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi, serta industrialisasi, inovasi, dan infrastruktur. Hasil penelitian tersebut selanjutnya diimplementasikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan segenap civitas akademika dengan fokus pada upaya pelestarian lingkungan alam demi masa depan, generasi yang akan datang. Pelestarian lingkungan tidak lagi semata dilakukan melalui cara konvensional, namun telah masuk pada pemanfaatan teknologi digital sebagai hal yang tidak lagi bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Digitalisasi pun tidak lepas dari adaptasi dalam metode pembelajaran Pendidikan Tinggi. Upaya digitalisasi tersebut merupakan target capaian yang telah dicanangkan UNDIKNAS pada tahun ini melalui Milestone UNDIKNAS sejak 2019 sampai dengan 2024 yang meliputi: 1) Penyiapan Infrastruktur menuju Research University di tahun 2019; 2) Riset dan Publikasi di tahun 2020; 3) Enterpreneurship di tahun 2021; 4) Digitalisasi di tahun 2022; 5) Internasionalisasi di tahun 2023; dan 6) Akreditasi Internasional di tahun 2024. Tidak hanya pada bidang pembelajaran, upaya digitalisasi pun terus digiatkan pada bidang penelitian.
Tercatat angka capaian riset civitas akademika menyentuh angka 130% (seratus tiga puluh persen) dengan outcome berupa publikasi pada jurnal internasional bereputasi dan jurnal nasional terakreditasi. Hal ini menunjukkan pandemi boleh terjadi dan aktivitas sejenak dibatasi, namun tidak menyurutkan derap langkah civitas akademika untuk meneliti dan menghasilkan publikasi. Di tahun digitalisasi ini, UNDIKNAS berupaya untuk merancang sarana distribusi produk yang berbasis digital. Seperti yang kita ketahui bahwa proses entrepreneurship tidak hanya berhenti pada tahap produksi, namun harus berlanjut pada adanya pola distribusi yang baik hingga ke tangan konsumen. Oleh karenanya, UNDIKNAS berupaya mengembangkan sarana distribusi berbasis digital sebagai sarana pemasaran produk sebagai bentuk nyata pengabdian masyarakat yang dapat disumbangkan UNDIKNAS. Bahwa ilmu bukan hanya semata tataran teori dan retorika, tapi aplikasi dan upaya nyata sebagai solusi.