Fenomena Doom Scrolling dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental
Di era digital, aktivitas berselancar di media sosial atau internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari. Namun, ketika aktivitas ini berubah menjadi doom scrolling—kebiasaan terus-menerus menggulir berita negatif atau menakutkan—dampaknya pada kesehatan mental menjadi perhatian yang serius.
Apa Itu Doom Scrolling?
Doom scrolling adalah istilah yang menggambarkan kebiasaan menghabiskan waktu berjam-jam membaca berita negatif, sering kali terkait dengan krisis global, bencana, atau isu-isu sensitif lainnya. Kebiasaan ini sering diperburuk oleh algoritma media sosial yang menampilkan konten serupa berdasarkan interaksi sebelumnya.
Mengapa Doom Scrolling Begitu Menarik?
- Ketakutan Alami terhadap Ancaman: Otak manusia secara naluriah mencari informasi yang dapat membantu memahami atau menghindari bahaya. Berita negatif sering kali dianggap lebih penting dibandingkan berita positif.
- Sensasi FOMO (Fear of Missing Out): Ketakutan ketinggalan informasi penting membuat seseorang terus menggulir halaman demi halaman meskipun merasa lelah.
- Desain Platform Digital: Media sosial dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna melalui fitur seperti infinite scrolling, yang memudahkan kebiasaan berlebihan.
Dampak Doom Scrolling terhadap Kesehatan Mental
- Meningkatkan Tingkat Stres dan Kecemasan
Melihat berita yang membangkitkan ketakutan secara terus-menerus dapat memperburuk rasa cemas dan memicu stres kronis. Informasi yang berlebihan membuat otak kesulitan memproses situasi secara rasional. - Mengganggu Pola Tidur
Kebiasaan doom scrolling, terutama sebelum tidur, sering menyebabkan insomnia. Paparan cahaya biru dari layar perangkat elektronik juga menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. - Memperburuk Kesehatan Emosional
Berita negatif yang dikonsumsi terus-menerus dapat membuat seseorang merasa tidak berdaya, pesimis, atau bahkan depresi. - Mengurangi Produktivitas
Waktu yang dihabiskan untuk scrolling sering kali mengalihkan perhatian dari tugas penting atau aktivitas yang lebih bermanfaat.
Cara Mengatasi Kebiasaan Doom Scrolling
- Batasi Waktu Layar
Gunakan aplikasi yang dapat membantu mengatur waktu layar atau pasang pengingat untuk berhenti menggunakan perangkat setelah periode tertentu. - Kurasi Konten Media Sosial
Berhenti mengikuti akun atau sumber berita yang cenderung menyebarkan informasi negatif secara berlebihan. Fokuslah pada konten yang memberikan inspirasi atau edukasi. - Tetapkan Jadwal untuk Konsumsi Berita
Alih-alih memantau berita sepanjang hari, alokasikan waktu tertentu untuk mengakses informasi. Ini membantu mengurangi risiko merasa kewalahan. - Cari Alternatif untuk Mengisi Waktu
Ganti kebiasaan scrolling dengan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca buku, meditasi, atau berjalan-jalan di alam terbuka. - Berhenti dan Refleksikan
Saat merasa cemas atau tertekan akibat berita yang dikonsumsi, ambil waktu untuk berhenti dan refleksikan apa yang benar-benar dibutuhkan tubuh dan pikiran Anda.
Doom scrolling adalah fenomena yang semakin umum di dunia digital, tetapi dampaknya pada kesehatan mental tidak boleh dianggap remeh. Dengan membangun kebiasaan yang lebih sehat dalam mengakses informasi, kita dapat melindungi diri dari stres yang tidak perlu dan menjaga keseimbangan emosional di tengah derasnya arus informasi. Ingat, tidak semua berita perlu dikonsumsi, dan kesehatan mental Anda adalah prioritas utama.