Jejak Universitas Pendidikan Nasional Membangun Entrepreneur Muda Berkualitas di Bali
Denpasar – Di era digital dan teknologi seperti sekarang ini, peran perguruan tinggi tidak lagi sebatas menyediakan pendidikan, tetapi juga merangkul peran sebagai katalisator pengembangan entrepreneur muda yang berbasis riset dan teknologi. Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), melalui tagline “Techno Research-preneur University,” mencoba memberikan kontribusi dalam mencetak calon pengusaha yang berkompeten di Bali.
Didirikan pada tanggal 17 Februari 1969. Cikal Bakal Undiknas pada awal pendiriannya adalah sebuah akademi di bidang perbankan yang bernama Akademi Bank, disingkat AKABA. Pada tahun 1976, akademi ini berganti nama menjadi Akademi Keuangan dan Perbankan, dengan singkatan nama tetap AKABA. Dalam rangka memperluas cakupan program pendidikan yang diselenggarakan oleh AKABA, pegembangan kelembagaan kembali dilakukan pada tahun 1980 dengan perubahan AKABA menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan (STIK) Denpasar. Selanjutnya, guna menjawab tantangan dunia pendidikan di tingkat perguruan tinggi yang semakin dinamis di tahun 1980-an, serta untuk mengakomodasi visi dan misi STIK Denpasar yang terus berkembang, pada tahun 1984 STIK Denpasar meningkatkan status kelembagaannya menjadi universitas, yaitu Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), sebuah lembaga pendidikan tinggi yang beroperasi hingga saat ini. (22/12/2023)
Undiknas membedakan dirinya dengan menekankan pentingnya riset dan teknologi dalam setiap aspek pembelajaran. Mahasiswa didorong untuk tidak hanya memahami konsep-konsep dasar tetapi juga menerapkannya dalam konteks teknologi terkini. Inisiatif ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dengan pengetahuan yang relevan dan keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan mengatasi tantangan bisnis modern.
Pendidikan di Undiknas dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang langkah-langkah praktis dalam mendirikan dan mengelola bisnis. Ini mencakup strategi pemasaran digital, manajemen keuangan, hingga aspek hukum yang terkait dengan dunia bisnis. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademis tetapi juga pemahaman praktis untuk bersaing di pasar yang semakin kompleks.
Undiknas menjalankan program kolaborasi yang kuat dengan industri dan startup lokal di Bali. Ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek praktis, magang, atau bahkan berkolaborasi langsung dengan pengusaha berpengalaman. Praktik ini membuka peluang untuk mahasiswa belajar dari pengalaman nyata dan membangun jejaring yang luas dalam dunia bisnis.
Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh Undiknas adalah mendirikan inkubator bisnis. Inkubator ini berfungsi sebagai ruang bagi mahasiswa dan lulusan untuk mengembangkan ide-ide bisnis mereka. Dengan mentorship dari praktisi bisnis berpengalaman, mereka dapat mengasah konsep bisnis mereka dan mendapatkan pandangan yang berharga tentang realitas bisnis.
Melalui berbagai kegiatan dan kompetisi kewirausahaan, Undiknas aktif dalam membangun semangat kewirausahaan di antara mahasiswanya. Kompetisi bisnis, hackathons, dan acara serupa memberikan mahasiswa kesempatan untuk menguji kreativitas dan keterampilan bisnis mereka dalam suasana yang kompetitif namun mendukung.
Komponen integral dari kurikulum di Undiknas adalah teknologi. Mahasiswa tidak hanya belajar menggunakan teknologi untuk mendukung bisnis mereka tetapi juga dihadapkan pada tren teknologi terkini seperti kecerdasan buatan, analitika data, dan teknologi terkait lainnya. Ini memberikan mereka keunggulan kompetitif dalam menghadapi tantangan dunia bisnis yang terus berubah.
Melalui komitmen terus-menerus terhadap pengembangan entrepreneur muda berkualitas, Undiknas menjelma sebagai pusat inovasi dan kreativitas di Bali. Tagline “Techno Research-preneur University” tidak hanya sekadar slogan; tetapi merupakan cerminan dari tekad universitas untuk menjadi pemimpin dalam membentuk generasi penuh semangat dan berwawasan teknologi yang siap menghadapi tantangan bisnis masa depan.