The Technology Behind Blockchain: Prodi Teknologi Informasi Undiknas Bahas Teknologi Perbankan Kekinian
Denpasar – Dalam perkembangan tekonologi perbankan, inovasi-inovasi terus dihadirkan di segala lini. Salah satu yang saat ini sedang banyak dibicarakan di kalangan masyarakat yakni suatu teknologi dalam bidang keuangan yang diprediksi memiliki potensi dalam menggantikan transaksi keuangan secara konvensional serta mengubuah konsep keuangan dunia, teknologi tersebut dikenal dengan nama Blockchain. Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) juga tak ingin menjadi tertinggal atau mereka biasa menyebut dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out) tentang isu-isu kekinian yang banyak didiskusikan.
Dalam sebuah kesempatan, Undiknas melalui Program Studi (Prodi) Teknologi Informasi, menyelenggarakan seminar yang membahas tentang apa sebenarnya teknologi Blockchain. Kegiatan seminar yang mengusung tema The Technology Behind Blockchain, diselenggarakan secara hybrid yakni di Auditorium Dwi Tunggal serta via Zoom Meeting. Kegiatan seminar ditargetkan untuk dapat menghadirkan 450 peserta yang bergabung melalui dua mode tersebut global (28/4/2022).
Adapun naramuber yang hadir berasal dari Asosiasi Blockchain Indonesia yang diwakili oleh Ibu Asih Karnengsih, M.M. serta Dosen di Undiknas atas nama Ketut Gede Sri Diwya, S.T., M.Int.Bus., M.Inf.Tech. Dalam kegiatan seminar dijelaskan bagaimana sistem Blockchain ini bekerja dan sejauh mana potensi serta pengaruh yang dimilikinya di masa depan, khususnya dalam sektor ekonomi, perbankan, dan keuangan.
Blockchain merepresentasikan suatu data bank system, yang merupakan tempat penyimpanan data uang digital yang dikenal dengan nama Cryptocurrency. Istilah ini merujuk pada mata uang digital, yang saat ini tengah banyak digunakan di masyarakat sebagai pengganti mata uang konvensional. Dalam sesi seminar, mahasiswa Undiknas mendiskusikan secara lebih detail tentang konsep desentralisasi yang dimiliki Blockchain. Konsep ini artinya setiap transaksi akan dikonfirmasi oleh setiap jaringan yang ada dalam Blockchain sehingga tidak diperlukannya pihak ketiga sebagai perantara dalam setiap kegiatan transaksi. Konsep desentralisasi dalam Blockchain ini memastikan setiap transaksi yang terjadi di dalam sistem sehingga setiap transaksi yang ada ketika sudah terkonfirmasi akan bersifat mutlak dan tidak dapat dibatalkan.
Dengan teknologi Blockchain ini, interaksi secara Peer to Peer dapat terus ditingkatkan tanpa membutuhkan bantuan perantara. Berbeda halnya dengan pertukaran mata uang konvensional yang memerlukan adanya broker dalam mata uang digital atau Cryptocurrency kehadiran broker profesional tidak lagi diperlukan. Hal ink semakin memancing keingintahuan mahasiswa Undiknas yang hadir untuk mencari tau lebih dalam tentang sistem kerja blockchain. Kedua narasumber yang dihadirkan mampu ‘menghipnotis’ seluruh peserta seminar di Auditorium Undiknas untuk kedepannya dapat mencoba bertransaksi dengan menggunakan Cryptocurrency.
Melalui acara ini diharapkan, peserta seminar dapat lebih memahami apa dan bagaimana Blockchain dapat berkontribusi pada dunia ekonomi. Segala informasi yang diperoleh juga diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa Undiknas yang hendak masuk ke dunia Cryptocurrency menjadi lebih memahami tentang bagaimana aspek teknikal dalam sistem ini bekerja sehingga tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan. Acara seminar ditandai dengan penyerahan sertifikat sebagai bentuk apresiasi kepada kedua narasumber yang dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama.