
Post Holiday Blues: Saat Liburan Usai, Semangat pun Meredup
Liburan seringkali menjadi momen yang dinanti-nanti. Waktu untuk melepas penat, menjauh dari rutinitas, dan mengisi ulang energi. Namun, saat liburan usai dan kita kembali ke aktivitas sehari-hari, tidak sedikit orang yang justru merasa murung, tidak bersemangat, dan sulit menyesuaikan diri. Kondisi inilah yang dikenal sebagai Post Holiday Blues (PHB).
Apa Itu Post Holiday Blues?
Post Holiday Blues adalah kondisi emosional yang muncul setelah liburan berakhir. Gejalanya bisa berupa:
- Rasa sedih atau murung
- Kehilangan motivasi
- Sulit fokus
- Mudah lelah secara mental
- Keinginan untuk terus “kabur” dari tanggung jawab
Meski bukan gangguan kesehatan mental serius, PHB bisa mengganggu produktivitas dan kualitas hidup jika dibiarkan berlarut-larut.
Kenapa PHB Bisa Terjadi?
Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa mengalami PHB:
- Kontras Antara Liburan dan Rutinitas
Saat liburan, kita bebas, santai, dan jauh dari tekanan. Kembali ke rutinitas yang padat dan penuh tanggung jawab bisa terasa membebani. - Ekspektasi yang Terlalu Tinggi
Liburan seringkali dipenuhi dengan harapan tinggi: harus menyenangkan, harus sempurna. Ketika kenyataan tak seindah harapan, kekecewaan bisa muncul setelahnya. - Penurunan Hormon Kebahagiaan
Aktivitas menyenangkan saat liburan memicu pelepasan hormon dopamin dan endorfin. Ketika kembali ke aktivitas normal, kadar hormon ini bisa menurun drastis.
Cara Mengatasi Post Holiday Blues
Jika kamu mulai merasakan PHB, tenang—ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
- Berikan Waktu untuk Transisi
Jangan langsung “ngebut” di hari pertama kembali bekerja atau kuliah. Beri ruang untuk beradaptasi secara perlahan. - Ciptakan Hal Seru di Hari Biasa
Tidak harus menunggu liburan untuk merasa bahagia. Jadwalkan aktivitas menyenangkan seperti menonton film, ngopi bareng teman, atau olahraga ringan. - Simpan Kenangan Liburan dengan Bijak
Jangan terlalu larut dalam nostalgia. Simpan foto-foto liburan, tapi gunakan sebagai motivasi, bukan pelarian. - Atur Ulang Target dan Prioritas
Kadang PHB muncul karena merasa “terjebak” dalam rutinitas. Coba susun kembali tujuan-tujuan kecil agar hari-harimu terasa lebih bermakna. - Tidur dan Makan yang Cukup
Liburan sering mengacaukan pola tidur dan makan. Kembali ke ritme sehat dapat membantu memperbaiki mood dan energi.
Kapan Harus Khawatir?
Jika perasaan sedih dan tidak bersemangat berlangsung lebih dari dua minggu dan mengganggu aktivitas harian, ada baiknya mencari bantuan profesional. Bisa jadi itu bukan lagi PHB biasa, tetapi gejala gangguan mood yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Post Holiday Blues adalah hal yang wajar dan banyak dialami orang. Yang penting, kita sadar akan kondisi ini dan tahu cara menyikapinya. Ingat, liburan hanyalah jeda—bukan pelarian. Kehidupan sehari-hari juga bisa menyenangkan jika kita tahu cara menikmatinya.