
AIDA dalam Dunia Marketing: Strategi Memenangkan Hati Konsumen
Dalam dunia marketing yang terus berkembang, pendekatan yang efektif untuk menarik perhatian dan mendorong konsumen mengambil tindakan menjadi kunci utama keberhasilan sebuah brand. Salah satu kerangka kerja yang sudah terbukti relevan selama lebih dari satu abad adalah model AIDA: Attention, Interest, Desire, Action.
- Attention (Menarik Perhatian)
Langkah pertama dalam AIDA adalah menarik perhatian target audiens. Di era digital yang sarat informasi seperti sekarang, perhatian menjadi aset yang sangat berharga. Desain visual yang mencolok, judul yang provokatif, hingga opening statement yang kuat menjadi elemen penting dalam tahap ini. Tujuannya sederhana: bagaimana sebuah pesan bisa “menghentikan scroll” dan membuat audiens ingin tahu lebih lanjut.
Contoh nyatanya bisa dilihat dalam iklan online—judul yang memancing rasa penasaran seperti “Rahasia Sukses Pebisnis Muda Ini” akan lebih menarik dibandingkan kalimat informatif biasa. Di sinilah kreativitas sangat diperlukan.
- Interest (Membangun Ketertarikan)
Setelah perhatian berhasil didapatkan, langkah berikutnya adalah menjaga minat audiens. Ini dilakukan dengan menyajikan konten yang relevan, informatif, dan menyentuh permasalahan atau kebutuhan mereka. Cerita singkat, fakta mengejutkan, atau penjabaran manfaat bisa digunakan untuk membangun keterikatan.
Misalnya, setelah audiens membaca judul menarik, artikel atau video tersebut harus mampu menunjukkan bahwa produk atau layanan tersebut benar-benar dapat menjawab kebutuhan mereka. Di tahap ini, brand harus mulai memperkenalkan solusinya secara perlahan namun meyakinkan.
- Desire (Membangkitkan Keinginan)
Tahapan ini merupakan proses mengubah ketertarikan menjadi keinginan. Brand harus mampu meyakinkan bahwa produknya bukan hanya menarik, tetapi juga layak dimiliki. Strategi yang umum digunakan termasuk testimoni pelanggan, studi kasus, endorsement dari influencer, atau penekanan pada nilai tambah produk.
Contoh kalimat dalam tahap ini: “Rasakan kenyamanan maksimal dengan sepatu kami yang telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pelanggan puas di seluruh Indonesia.” Di sinilah kepercayaan mulai terbentuk, dan konsumen merasa inginmemiliki produk tersebut.
- Action (Mengajak Bertindak)
Langkah terakhir dan paling krusial: mendorong audiens untuk melakukan tindakan nyata. Ini bisa berupa melakukan pembelian, mengisi formulir, berlangganan newsletter, atau sekadar mengklik link untuk informasi lebih lanjut. Dalam praktiknya, CTA (Call to Action) harus jelas, mudah diakses, dan menarik.
Kalimat seperti “Beli Sekarang dan Dapatkan Diskon 20% Hari Ini Saja!” merupakan contoh CTA yang memicu urgensi dan mendorong audiens bertindak cepat.
Model AIDA bukan sekadar teori klasik dalam marketing—ia adalah kerangka praktis yang masih sangat relevan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan konsumen. Dengan memahami dan mengimplementasikan keempat tahap ini secara tepat, brand tidak hanya bisa mencuri perhatian, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.
Jika kamu adalah pelaku bisnis, marketer, atau content creator, pertimbangkan AIDA sebagai alat bantu dalam merancang pesan-pesan pemasaranmu agar lebih tajam, terarah, dan menggerakkan!