Mengapa Kita Mudah Marah pada Orang Terdekat: Tinjauan dari Perspektif Psikologis
Marah adalah salah satu emosi manusia yang kompleks dan dapat muncul dalam berbagai situasi, termasuk saat berinteraksi dengan orang terdekat. Fenomena ini telah menarik minat psikolog untuk memahami penyebab dan dampaknya dalam hubungan interpersonal. Dalam tinjauan ini, kita akan melihat mengapa kita seringkali merasa marah pada orang terdekat kita menurut perspektif psikologis.
Menurut studi terbaru Deborah South Richardson seorang profesor Psikologi di Georgia Regents University mengatakan bahwa cara menyalurkan emosi dan kemarahan berkaitan dengan kualitas hubungan dengan si “target” emosi tersebut.
Ketika kita memiliki harapan dan ekspektasi tertentu terhadap orang terdekat, seperti harapan untuk mendapatkan dukungan, pengertian, atau perhatian, dan harapan tersebut tidak terpenuhi, kita cenderung merasa kecewa dan frustasi. Perasaan ini dapat memicu kemarahan, terutama jika kita merasa bahwa orang terdekat tidak memperhatikan atau peduli terhadap kebutuhan dan keinginan kita.
Komunikasi yang tidak efektif atau tidak jelas juga seringkali menjadi pemicu konflik dan kemarahan dalam hubungan. Misunderstandings, perbedaan persepsi, dan kesalahpahaman dapat menghasilkan konfrontasi emosional, terutama jika kita merasa bahwa orang terdekat tidak mendengarkan atau memahami kita dengan baik.
Stres dan tekanan dari berbagai aspek kehidupan kita dapat mempengaruhi tingkat toleransi kita terhadap frustasi dan ketidaknyamanan. Orang terdekat sering menjadi sasaran emosi negatif kita ketika kita merasa tertekan atau tidak mampu mengatasi stres yang kita hadapi. Kemarahan dapat berfungsi sebagai saluran pelepasan untuk ketegangan dan kecemasan yang kita rasakan.
Dalam beberapa hubungan, ada dinamika kekuasaan dan kontrol yang kompleks di antara orang terdekat. Ketika salah satu pihak merasa tidak diperlakukan secara adil atau merasa tidak memiliki kendali atas situasi, itu dapat memicu rasa marah dan keinginan untuk menguasai kembali kontrol atas situasi.
Dapat disimpulkan, kemarahan terhadap orang terdekat sering kali muncul karena kombinasi faktor-faktor emosional, psikologis, dan interpersonal. Penting untuk memahami bahwa kemarahan adalah bagian alami dari kehidupan manusia, tetapi juga penting untuk mengembangkan keterampilan manajemen emosi dan komunikasi yang efektif untuk menjaga kesehatan hubungan dengan orang terdekat kita. Dengan memahami sumber-sumber kemarahan kita, kita dapat bekerja menuju hubungan yang lebih harmonis dan memuaskan.