
“Gak Enakan” Saat Bersosialisasi? Ini 5 Tips Biar Kamu Bisa Belajar Menolak Tanpa Merasa Bersalah
Pernah nggak sih kamu diminta bantuan padahal lagi capek banget, tapi tetap mengiyakan karena nggak enakan? Atau diajak nongkrong padahal pengin banget istirahat, tapi takut dibilang sombong? Kalau iya, kamu bukan satu-satunya. Banyak orang mengalami kesulitan untuk berkata “tidak” karena takut mengecewakan orang lain atau merasa bersalah setelah menolak.
Padahal, terus-terusan menuruti permintaan orang lain tanpa mempertimbangkan kondisi diri sendiri bisa bikin stres dan kelelahan mental. Nah, berikut ini beberapa tips buat kamu yang pengin belajar menolak dengan sehat tanpa merasa jadi orang jahat.
- Pahami bahwa menolak bukan berarti jahat
Menolak permintaan seseorang bukan berarti kamu egois atau nggak peduli. Justru dengan menjaga batasan pribadi, kamu sedang melindungi dirimu dari kelelahan emosional. Penting untuk menyadari bahwa kamu juga punya hak untuk memilih, termasuk memilih tidak.
Kamu tetap bisa jadi orang baik tanpa harus selalu bilang “iya” ke semua orang.
- Gunakan kalimat penolakan yang sopan tapi tegas
Kamu nggak harus jadi galak untuk bisa menolak. Cukup gunakan kalimat sederhana yang tetap sopan tapi jelas, seperti:
- “Maaf banget, aku nggak bisa bantu sekarang.”
- “Kayaknya aku nggak bisa ikut, ada hal lain yang harus aku selesaikan.”
- “Terima kasih sudah ngajak, tapi aku butuh waktu buat istirahat.”
Latih terus cara menyampaikan ini supaya makin percaya diri saat mengucapkannya.
- Kenali alasan di balik rasa “nggak enakan”
Kadang kita nggak enakan karena takut ditolak balik, ingin diterima, atau takut merusak hubungan. Coba refleksikan, kenapa kamu merasa harus selalu mengiyakan? Dengan mengenali penyebabnya, kamu akan lebih mudah melatih diri untuk melepaskan beban rasa bersalah yang nggak perlu.
- Tentukan prioritas dan batasan
Kamu punya energi dan waktu yang terbatas. Kalau kamu terus memberi tanpa menjaga batas, kamu sendiri yang akan kelelahan. Cobalah membuat skala prioritas dan belajar mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang memang di luar kapasitasmu saat ini.
Batasan bukan tanda ketidaksopanan, tapi bentuk penghargaan pada diri sendiri.
- Latih diri dari hal-hal kecil
Mulailah menolak dari hal-hal ringan, seperti menolak ajakan makan saat sedang diet, atau tidak membalas pesan saat sedang butuh waktu sendiri. Dari latihan kecil ini, kamu akan terbiasa untuk berkata “tidak” tanpa merasa bersalah.
Ingat, asertif bukan berarti agresif. Asertif artinya kamu menyampaikan keinginan dan kebutuhanmu dengan jujur dan tetap menghargai orang lain.
Menjadi orang yang mudah membantu memang hal yang baik. Tapi kamu juga perlu menjaga dirimu sendiri. Belajar menolak permintaan bukan berarti kamu berubah jadi orang yang egois, tapi justru menunjukkan bahwa kamu tahu batasmu dan tahu cara menjaga kesehatan mental.