
Waspada Jurnal Predator: Panduan Cerdas bagi Mahasiswa dalam Dunia Publikasi Ilmiah
Dalam dunia akademik, publikasi ilmiah menjadi salah satu indikator penting dalam pengembangan keilmuan dan karier akademis. Namun, di balik semangat untuk menulis dan mempublikasikan karya, mahasiswa—terutama yang baru mulai menulis ilmiah—perlu mewaspadai bahaya jurnal predator.
Jurnal predator adalah jenis publikasi yang mengklaim sebagai jurnal ilmiah bereputasi, namun sejatinya tidak menjalankan proses editorial dan peninjauan sejawat (peer review) secara benar. Alih-alih membantu menyebarluaskan ilmu pengetahuan, jurnal predator justru mengeksploitasi penulis dengan memungut biaya tinggi tanpa memberikan kualitas akademik yang valid.
Ciri-ciri Jurnal Predator yang Perlu Diwaspadai
Agar tidak terjebak, mahasiswa perlu mengenali beberapa karakteristik umum jurnal predator, antara lain:
- Proses publikasi sangat cepat, terkadang hanya dalam hitungan hari, tanpa proses review yang transparan.
- Meminta biaya publikasi (APC) yang tinggi, biasanya tanpa penjelasan rinci.
- Memiliki tampilan website yang tidak profesional, banyak kesalahan ejaan, dan informasi editorial yang tidak jelas.
- Editor dan reviewer tidak kredibel atau bahkan fiktif.
- Mengirim undangan masif ke email penulis, dengan nada terlalu memuji atau mendesak untuk segera mengirim artikel.
- Tidak terindeks di database ilmiah bereputasi seperti Scopus, Web of Science, atau DOAJ.
Mengapa Mahasiswa Harus Peduli?
Mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi atau penelitian sering kali tergiur dengan tawaran jurnal predator karena ingin segera memublikasikan karya atau memenuhi persyaratan kelulusan. Namun publikasi di jurnal predator dapat merusak kredibilitas akademik, tidak dapat dijadikan referensi sah, dan berpotensi menghambat pengakuan karya ilmiah.
Beberapa kampus bahkan secara tegas melarang publikasi di jurnal predator sebagai syarat tugas akhir, dan karya yang dipublikasikan di sana tidak diakui dalam penilaian akreditasi ataupun beasiswa akademik.
Tips Aman Menentukan Jurnal untuk Publikasi
Agar tidak salah pilih, mahasiswa dapat melakukan langkah-langkah berikut sebelum mengirim artikel:
- Cek reputasi jurnal melalui database resmi seperti SINTA, Scopus, Web of Science, dan DOAJ.
- Verifikasi penerbit jurnal melalui situs seperti Think. Check. Submit. atau Beall’s List (arsip).
- Diskusikan dengan dosen pembimbing atau pustakawan kampus mengenai jurnal yang dituju.
- Telusuri artikel-artikel sebelumnya di jurnal tersebut — apakah sesuai dengan bidang Anda dan apakah ditulis oleh peneliti yang kredibel.
Kesimpulan
Memublikasikan artikel ilmiah adalah prestasi besar, namun harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. Sebagai mahasiswa, penting untuk tidak hanya semangat menulis, tetapi juga cerdas memilih tempat publikasi. Jangan sampai kerja keras Anda menjadi sia-sia karena masuk ke jurnal yang tidak terpercaya.