Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Penebel: Undiknas Dorong Pemanfaatan Teknologi dan Potensi Pariwisata
Bali – Percepatan pembangunan di daerah pedesaan menjadi prioritas mendesak yang memerlukan perhatian berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi. Lembaga pendidikan tinggi dapat memainkan peran penting melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan. Pembangunan desa yang efektif membantu mencegah migrasi penduduk desa ke kota, yang sebagian besar didorong oleh faktor ekonomi. Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka, berkomitmen untuk memperluas upaya pengabdian masyarakatnya di Desa Penebel. Pada tahap awal komitmen ini, fokusnya adalah membangun rumah kaca yang berfungsi sebagai model untuk pertanian presisi dan smart farming. Berdasarkan landasan ini, tahap kedua dari proyek ini melibatkan pelaksanaan program kerja baru yang memperhitungkan potensi Desa Penebel. (1/8/2024)
Untuk melaksanakan program baru ini, Universitas Undiknas membentuk tim yang beragam, termasuk Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, Wakil Rektor, serta tokoh-tokoh kunci seperti Kepala Pengembangan Penelitian dan Kepala Pengabdian Masyarakat. Inisiatif ini juga melibatkan para kepala beberapa program studi: Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknologi Informasi, Teknik Lingkungan, Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik, Hukum, Manajemen, Akuntansi, Bisnis Digital, Destinasi Pariwisata, dan Psikologi.
Survei awal dilakukan melalui diskusi terbatas dengan pejabat pemerintah setempat di Desa Penebel untuk memahami secara mendalam potensi desa dan kebutuhan masyarakatnya. Diskusi tersebut menyoroti pentingnya Universitas Undiknas dalam membantu melaksanakan program-program yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan Desa Penebel saat ini. Setelah tinjauan dan penyelidikan menyeluruh yang melibatkan tim, disepakati bahwa Universitas Undiknas akan melaksanakan beberapa kegiatan utama.
Fokus pertama adalah pada sektor pertanian, yang melibatkan revitalisasi penggunaan teknologi di rumah kaca dengan memasang panel surya. Hal ini akan memudahkan masyarakat untuk memahami dan mampu membangun rumah kaca mereka sendiri secara mandiri. Program studi yang memimpin inisiatif ini adalah Teknologi Informasi dan Teknik Elektro.
Fokus kedua adalah pengaktifan sektor pariwisata dengan mendukung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), kelompok masyarakat yang bertujuan mendorong pengembangan pariwisata di Desa Penebel. Program studi Destinasi Pariwisata berhasil mengidentifikasi potensi pariwisata desa, yang mencakup pemandangan sawah hijau yang indah serta peluang wisata air (tubing) dan yoga retreat.
Untuk melaksanakan kegiatan yang direncanakan, Program Studi Teknik Sipil telah aktif terlibat dan menentukan kebutuhan beberapa perbaikan utama. Ini termasuk memperlebar jalan, membersihkan vegetasi yang menghalangi pemandangan sawah, serta mengembangkan fasilitas bangunan hijau dan membersihkan sungai. Program Studi Teknik Sipil mencapai kesimpulan ini setelah melakukan pengukuran jalan akses dan saluran air untuk atraksi tubing. Pengukuran menunjukkan bahwa saluran air tersebut memiliki lebar 130 cm dan tinggi 70 cm, dengan panjang sekitar 300 meter. Kedalaman saluran untuk penambangan basah adalah 30 cm, dan kecepatan aliran air relatif cepat sekitar 0,74 meter per detik.
Selain itu, masalah lingkungan, terutama pengelolaan limbah, akan ditangani dengan melibatkan Program Studi Teknik Lingkungan dan Teknik Elektro. Program Studi Teknik Lingkungan akan memperkenalkan teknik pengelolaan limbah modern dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah berbasis sumber. Untuk limbah non-organik, seperti plastik yang tidak dapat terurai, Program Studi Teknik Elektro akan memulai penggunaan mesin press. Mesin ini akan mengubah limbah plastik menjadi bijih plastik siap jual untuk diproses lebih lanjut. Dengan menerapkan metode ini, kerusakan lingkungan akibat pengolahan dan pengelolaan limbah dapat diminimalisir secara signifikan.
Survei yang dilakukan oleh tim Undiknas menunjukkan bahwa keterlibatan mereka dalam pembangunan Desa Penebel akan berlanjut secara berkelanjutan, dengan kemajuan yang dipantau melalui pencapaian target dan evaluasi berkala. Tahap kedua kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Penebel ini selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk pengentasan kemiskinan dan kelaparan, mempromosikan kesehatan yang baik dan kesejahteraan, memastikan pendidikan berkualitas, menyediakan air bersih dan sanitasi, serta mendukung energi bersih dan terjangkau. Selain itu, proyek ini juga berfokus pada pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, aksi iklim, serta pelestarian ekosistem darat.
Pendekatan komprehensif ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan utama masyarakat sekaligus memajukan tujuan keberlanjutan global yang lebih luas.