Membangun Kesadaran: Kunci Sukses Pendidikan Tinggi di Tahun 2024
Denpasar – Di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi, pendidikan tinggi menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia nyata, institusi pendidikan tidak hanya perlu mengajarkan pengetahuan akademik, tetapi juga membangun karakter dan kesadaran diri. Kisah inspiratif dari pengalaman Dr. Drs. I Nyoman Subanda, M.Si dosen sekaligus pengamat sosial dan politik Universitas Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa “membangun kesadaran” merupakan strategi efektif dalam transformasi pendidikan.
Mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi yang sulit seringkali menghadapi tantangan tambahan dalam mencapai keberhasilan akademik. Namun, dengan pendekatan yang berfokus pada membangun kesadaran, banyak dari mereka mampu membalikkan keadaan. Dengan membangkitkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, mahasiswa mulai melihat belajar sebagai jalan keluar dari kemiskinan dan cara untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Dr. Subanda mencatat, “Agar mereka mau belajar kita harus bangunkan kesadarannya bahwa dengan belajar mereka akan menjadi lebih pintar dan dengan lebih pintar mereka akan mempunyai masa depan yang lebih baik.”
Menurutnya, Pendidikan tinggi juga harus berfokus pada pengembangan karakter. Mahasiswa perlu diajarkan untuk menghargai hasil kerja keras dan bersikap jujur. Contoh nyata adalah mahasiswa yang tidak mengambil lebih dari jatah makanan mereka, meskipun tanpa pengawasan. Mereka menyadari bahwa tindakan mengambil lebih dari yang diperlukan akan merugikan teman-teman mereka. “Mereka dibangunkan kesadarannya bahwa jika mereka mengambil jatah lebih ada orang yang tidak akan mendapat bagian,” ungkap Dr. Subanda.
Selain etika pribadi, kesadaran akan kepedulian sosial juga harus ditanamkan. Mahasiswa perlu memahami bahwa tindakan mereka mempengaruhi orang lain. Misalnya, dalam forum diskusi atau kuliah, mereka perlu belajar untuk mendengarkan dengan saksama dan tidak mengganggu, karena setiap orang berhak didengar dan dihargai. Dr. Subanda menyatakan, “Mereka sadar bahwa jika mereka ikut bicara ada pembicaraan orang yang tidak akan terdengar.”
Pendidikan tinggi juga perlu mengajarkan mahasiswa untuk peduli terhadap lingkungan. Mereka harus diajak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kesadaran bahwa lingkungan yang hijau dan bersih baik untuk kesehatan mereka membuat mahasiswa lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. “Mereka dibangunkan kesadarannya bahwa penghijauan itu bagus untuk kesehatan,” kata Dr. Subanda.
Dari pengalaman Dr. Subanda dapat menjadi model bagi institusi pendidikan untuk mengadopsi pendekatan yang menekankan pada pembangunan kesadaran di segala aspek kehidupan mahasiswa. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Integrasi Kurikulum Kesadaran: Kurikulum pendidikan harus mencakup pengajaran tentang pentingnya kesadaran diri, etika, dan kepedulian sosial sejak dini.
- Pelatihan Dosen: Dosen harus dilatih untuk menjadi fasilitator yang mampu membangkitkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya belajar, etika, dan tanggung jawab sosial.
- Keterlibatan Komunitas: Universitas harus bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan membantu sesama.
- Evaluasi dan Penghargaan: Sistem evaluasi tidak hanya berdasarkan prestasi akademik, tetapi juga perkembangan karakter dan kesadaran sosial mahasiswa. Penghargaan harus diberikan kepada mahasiswa yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam aspek-aspek ini.
Membangun kesadaran adalah kunci untuk menciptakan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga bermartabat dan bertanggung jawab. Pengalaman Dr. Subanda menunjukkan bahwa dengan kesadaran, mahasiswa dari latar belakang kurang mampu bisa menjadi individu yang berprestasi dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Pendidikan tinggi di tahun 2024 harus mengambil inspirasi dari model ini untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. Dengan demikian, kita bisa berharap akan terbentuknya masyarakat yang lebih baik, adil, dan sejahtera.