Procrastinator People : Pahami 6 Tipe Procrastinator yang Sering Kita Temui di Lingkungan Kampus
“Nanti saja, besok-besok.”
Kata-kata ini mungkin sering terlontar dari mulut kita, terutama saat tenggat waktu tugas semakin dekat. Procrastinator, atau mereka yang cenderung menunda-nunda pekerjaan, adalah sosok yang tak asing lagi di dunia kampus. Meski terkadang kita merasa bersalah atau cemas saat menunda pekerjaan, perilaku ini seakan jadi teman akrab yang sulit kita tinggalkan.
Procrastination bisa menjadi teman yang membosankan, tetapi juga bisa menjadi cerminan kepribadian yang menarik. Di kampus, kita bisa menemui beragam tipe procrastinator. Meski pada dasarnya mereka semua memiliki kecenderungan menunda-nunda, alasan dan pola perilaku yang mereka tunjukkan bisa sangat berbeda. Nah, berikut adalah 6 tipe procrastinator yang mungkin pernah kamu jumpai:
- The Perfectionist
Tipe pertama adalah The Perfectionist. Mereka ini selalu ingin tugas atau proyek yang mereka kerjakan menjadi sempurna. Mereka menunda pekerjaan karena takut hasil kerjanya nantinya tak sesuai dengan ekspektasi tinggi yang mereka miliki. Mereka akan mengulur-ulur waktu untuk memastikan segala sesuatu berjalan sempurna, yang akhirnya membuat mereka bekerja di bawah tekanan ketika tenggat waktu sudah dekat.
- The Dreamer
The Dreamer adalah tipe yang sering terjebak dalam dunia khayalan. Mereka lebih suka bermimpi tentang hasil kerja yang sempurna daripada benar-benar melakukannya. Mereka akan menunda pekerjaan karena merasa mereka punya banyak waktu, tanpa sadar waktu terus berlalu dan tugas semakin menumpuk.
- The Worrier
Tipe The Worrier selalu merasa cemas dan khawatir tentang hasil akhir pekerjaan mereka. Mereka cemas bahwa pekerjaan mereka akan dianggap kurang baik oleh orang lain. Ini membuat mereka sering menunda pekerjaan karena takut gagal. Mereka melihat hal-hal yang bisa salah dan tidak fokus pada apa yang benar-benar perlu dilakukan.
- The Crisis Maker
The Crisis Maker adalah tipe yang sering membuat suasana menjadi genting. Mereka merasa mereka bekerja paling baik di bawah tekanan, sehingga mereka sering menunda pekerjaan sampai detik-detik terakhir. Ini seringkali membuat mereka merasa panik, tetapi mereka juga merasa ini adalah cara terbaik untuk bekerja.
- The Over-Doer
Sedangkan The Over-Doer selalu merasa mereka harus melakukan segala sesuatu sekaligus. Mereka sering menunda pekerjaan karena merasa harus menyelesaikan semuanya dengan sempurna. Sayangnya, ini sering kali membuat mereka terlalu terbebani, dan pekerjaan tidak selesai tepat waktu.
- The Rebel
Tipe terakhir adalah The Rebel. Mereka selalu ingin berbuat berlawanan dengan aturan atau harapan. Jika ada tenggat waktu atau tugas yang harus diselesaikan, mereka akan sengaja menunda-nunda atau bahkan menolak untuk melakukannya, sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem.
Meski masing-masing dari kita mungkin memiliki beberapa tipe procrastinator yang berbeda, penting untuk diingat bahwa procrastination bukanlah sifat alamiah yang tak bisa diubah. Dengan sedikit kesadaran dan upaya, kita bisa mengatasi kecenderungan ini dan menjadi lebih produktif. Bagaimana pun juga, mengetahui tipe procrastinator yang kita miliki bisa membantu kita mengatasi masalah ini dan meningkatkan produktivitas kita di kampus maupun di kehidupan sehari-hari. Jadi, apa tipe procrastinator kamu ?