Himaprodi Ilmu Administrasi Negara Gelar Seminar Nasional dengan Tema “2024 Indonesian General Elections Challege: Fear Mongering in Political Campaign”
Seminar Nasional merupakan program kerja tahunan dari HIMAPRODI Ilmu Administrasi Negara. Dimana dalam kegiatan yang bertajuk MINNASAN #4 (Seminar Nasional Administasi Negara) ini, HIMAPRODI Ilmu Administrasi Negara menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten dengan mengusung tema “2024 Indonesian General Elections Challege: Fear Mongering in Political Campaign”. Kegiatan seminar ini dilaksanakan secara hybrid namun secara optimal dapat memberikan edukasi – edukasi dan penjelasan maupun penyelesaian isu – isu yang sedang berkembang di Indonesia saat ini. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini generasi milenial dapat memahami 2024 Indonesian General Elections Challege: Fear Mongering in Political Campaign. Pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dalam era ini untuk meluruskan persepsi mahasiswa sesuai dengan keilmuan yang sedang dienyam. Dengan harapan, para mahasiswa dapat memanfaatkan dengan baik MINNASAN #4 (Seminar Nasional Administasi Negara) sebagai wadah pertemuan dengan para ahli. Selain itu, kegiatan MINNASAN #4 (Seminar Nasional Administasi Negara) menjadi bentuk kerjasama HIMAPRODI Ilmu Administrasi Negara dengan Vice Rector for Academic Development UNDIKNAS University.
Tujuan diadakan kegiatan MINNASAN #3 (Seminar Nasional Administasi Negara) yaitu menambah wawasan mahasiswa terkait dengan 2024 Indonesian General Elections Challenge: Fear Mongering in Political Campaign, meningkatkan daya kritis mahasiswa terkait dengan 2024 Indonesian General Elections Challenge: Fear Mongering in Political Campaign dan diharapkan peserta seminar dapat menambah wawasan dalam ruang lingkup pemerintahan yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan sehari – hari maupun keperluan keilmuan masing – masing program studi. Adapun rangkaian dalam acara ini diisi langsung oleh pembicara – pembicara yang luar biasa dalam memberikan materi yaitu Dr. I Nyoman Sugawa Korry, S.E., M.M.,Ak., C.A. selaku Wakil Ketua DRPD Provinsi Bali, Dr. Ni Wayan Widhiastini, S.Sos.,M.Si. selaku Wakil Rektorat Bidang Pengembangan Akademik Undiknas dan Faldo Maldini, S.si, M,Res., M.I.P selaku Staf Khusu Mensesneg. Para narasumber yang luar biasa ini ditemani oleh moderator yang luar biasa pula yaitu Drs. I Wayan Joniarta, M.Si selaku Dosen Undiknas.
Adapun partisipsi dari para tamu undangan yang mengahadiri kegiatan MINNASAN #4 ini yaitu, Dean of Faculty Social Science UNDIKNAS University Bapak Dr. Drs. I Nyoman Subanda, M.Si., Head of Public Administration Development Ibu Ni Putu Bayu Widhi Antari, S.I.A., M.P.A., undangan dari DPM, BEM-PM, BPM Fakultas Ilmu Sosial dam Humaniora, BEM Fakultas Ilmu Sosial dam Humaniora, HMPS Admimistrasi Publik Universitas Udayana, HIMA Administrasi Negara Universitas Ngurah Rai, Dewan Pembina Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara UNDIKNAS Denpasar, dan Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UNDIKNAS Denpasar.
Adapun rangkaian dalam kegiatan ini yaitu pembukaan oleh Dean of Faculty Social Science UNDIKNAS University Bapak Dr. Drs. I Nyoman Subanda, M.Si., seminar yang diisi dengan narasumber – narasumber yang memampuni dalam bidang politik dan mampu memberikan wawasan kepada audiens. Bapak Sugawa Korry selaku narasumber pertama dalam pemaparannya mengatakan bahwa “yang kekal hanyalah perubahan” hal ini dikaitkan dengan bagaimana cara untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik untuk masyarakat, dimana salah satu perubahan yang sering kali didengar ialah perubahan politik, salah satu bentuknya ialah perubahan pemimpin. Perubahan pemimpin ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali yang kita kenal sebagai Pemilu. Bapak Sugawa Korry pun menegaskan bahwa pemilu dilandasi oleh motivasi untuk mencapai tujuan politik yang diiringi dengan partisipasi masyarakat serta aturan didalamnya. Untuk mencapai pemilu yang demokratis, jurdil, dan bernartabat, beliau menentang keras adanya Money Politic dan Fear Mongering serta harus dilaksanakan secara professional. Ibu Widhiastini menambahkan bahwa kampanye melalui media sosial harus didaftarkan paling lambat 1(satu) hari sebelum masa kampanye dan ditutup pada hari terakhir masa kampanye serta paling banyak 10(sepuluh) kampanye untuk setiap jenis aplikasinya. Beliau juga menyampaikan larangan untuk menghasut masyarakat yang menyebabkan rasa takut kepada masyarakat. Jenis kampanye yang disarankan ialah kegiatan jalan santai, donor darah, pentas budaya dan masih banyak lagi. Namun, dibalik serangkaian tata cara kampanye yang beredar, bapak Faldo menyampaikan beberapa waktu lalu, Covid-19 menjadi salah satu contoh kampanye yang menumbuhkan rasa takut dan sugesti berlebihan yang dinilai sangat tidak sehat untuk mental masyarakat. Beliau mengajak audiens yang sebagian besar ialah mahasiswa untuk menjadi seseorang yang kritis agar mahasiswa dapat menganalisis dan menemukan kebenaran disetiap peristiwa maupun informasi yang didapatkan sehingga kedepannya kampanye yang menyebarluaskan ketakutan tidak lagi menjadi suatu hal yang mengagetkan. Dengan wawasan yang diberikan oleh narasumber, narasumber mendapatkan penghargaan yaitu sertifikat dan plakat sebagai bentuk apresiasi karena telah membantu membuka pikiran dengan wawasan baru yang diberikan dan diharapkan akan berguna nantinya, dimana penyerahan sertifikat kepada narasumber online dan offline. Sejauh ini kegiatan MINNASAN #4 (Seminar Nasional Administasi Negara) yang kami selenggarakan telah berjalan dengan lancar dan sukses baik secara offline yaitu di Auditorium Dwi Tunggal UNDIKNAS dan juga online via zoom meeting.