Diseminasi Riset Mapping Potensi Objek dan Kawasan Wisata Ramah Keluarga di Pantai Jerman, Kuta – Bali
Denpasar – Tim Peneliti Pusat Studi Undiknas ( Universitas Pendidikan Nasional ) bekerjasama dengan Business & Export Development Organization (BEDO) Bali melakukan desiminasi di Social Lab, Smart Solution Hall Kampus Undiknas, Selasa (6/12/2022). Diseminasi itu, terkait terselesaikannya riset Mapping Potensi Objek dan Kawasan Wisata Ramah Keluarga di Pantai Jerman, Kuta – Bali.
Kepala Pusat Studi Undiknas, Dr. A A A N Tini Rusmini Gorda, SH., MM., MH menyampaikan, Pantai Jerman ini memiliki keunikan.
“Eropa pasti akan kesini. Nah kami ingin pantai ini tetap menjadi milik masyarakat, dan juga milik masyarakat kelas dunia. Untuk itu saya harap jangan pindah ke lain hati, dan tetap dengan Undiknas,” harapnya saat membuka diseminasi.
Ketua Tim Peneliti I Gusti Ngurah Widya Hadi Saputra, SM., M.SM. menyampaikan, Pantai Jerman menyuguhkan pesona alam pantai berpasir putih dan juga pemandangan matahari terbenam. Pantai ini ideal untuk anak-anak dan juga dewasa, sehingga menjadi tujuan wisata keluarga.
“Pantai Jerman ini memiliki keunikan tersendiri. History bernama Pantai Jerman karena dulu pada pembangunan Bandara Ngurah Rai, orang Jerman bermukim di tempat itu. Mereka engineer untuk membangun bandara,” sambunganya.
Menurut dirinya, potensi di pantai ini yakni kebudayaan, kesenian, hingga eko wisata yang ramah terhadap keluarga. Selain itu, juga menyiapkan sarana dan prasarana yang ramah terhadap anak yang memenuhi standar. “Di pantai ini telah mencetak rekor Muri cak perempuan, potensi lobster, nelayan lokal yang mengantar wisatawan surfing, hingga panorama sunset,” bebernya.
Apresiasi pun terlontar dari Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemerintah Kabupaten Badung, IB Gede Arjana. Kata dia, kajian Undiknas bersama tim dengan metode analisis Swatch tentang Pantai Jerman yang ramah keluarga sangat luar biasa.
“Kajian ini menjadi kekuatan potensi bagi pengelola untuk mengambil peluang, sehingga bisa berkembang lebih baik, dan maju,” ujarnya.
Dia melanjutkan, kajian ini akan menjadi acuan dalam menyusun regulasi, khususnya terkait sikap ramah keluarga. “Ini akan sangat bermanfaat baik bagi lembaga pengelola, SDM, dan masyarakat mendapat manfaat terutama UMKM,” ungkapnya.
Ketua Badan Pengelola Pantai Jerman Jero Wayan Astika Pengelola menyampaikan terima kasih atas Mapping Pantai Jerman oleh Pusat Studi Undiknas beserta tim.
“Untuk kenyamanan sudah dilakukan penataan, seperti kabel-kabel listrik, selokan yang sudah diperbaiki, bahkan festival kemarin juga memberikan nilai tambah. Pantai Jerman menjadi pantai budaya dengan menggelar secara rutin tari kecak perempuan,” tuturnya.
Coca-Cola Euro Pacific Partners Indonesia, Armytanti Hanum Kasmito mengatakan, potensi Pantai Jerman menjadi lokasi destinasi wisata baru di Bali. “Pantai Jerman bisa menjadi pantai yang ramah anak. Akses jalan sudah baik, dan para orang tua bisa mengajak serta anak-anaknya bermain kesana,” ungkapnya.
Dia menambahkan, karena ramah anak, maka kebersihan mulai dari toilet hingga sarana dan prasarana yang lain harus dibangun. “Ini perlu kolaborasi, sehingga coca-cola berkolaborasi dengan Undiknas dan BEDO, kira-kira rencana apa yang tepat untuk Pantai Jerman yang tidak hanya untuk turis asing, tapi jadi turis domestik,” ujarnya.
Sementara itu, dari BEDO, Ria Wijaya menambahkan, BEDO basic untuk pendampingan dan pelatihan UMKM. Dari BEDO, lanjut dia, akan mendukung baik melakukan pelatihan maupun pendampingan.
“Kami akan memberikan pendampingan dengan memfasilitasi Nomor Induk Berusaha,” ujarnya seraya berharap Pantai Jerman semakin maju, dan produknya menjadi unggulan serta berdampak baik bagi UMKM hingga menjadi contoh bagi pantai lainnya.