2023 Dihantui Resesi, Bagaimana Sebaiknya Kita Menyikapi
Denpasar – Beberapa pekan terakhir public seolah dihantui dengan banyaknya spekulasi, tentang ancaman resesi di tahun 2023 nanti yang melanda perekonomian tanah air. Banyaknya media yang membahas hal tersebut seolah memberikan warning bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi situasi perekonomian di tahun 2023 mendatang. Resesi menurut KBBI didefinisikan sebagai suatu kelesuan dalam kegiatan dagang, industri dan kegiatan ekonomi lainya yang terjadi secara menyeluruh. (2/11/2022)
Akhir Oktober kemarin Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo dilansir dari Bisnis.com, juga menyatakan
“Simbolnya dunia sedang tidak baik-baik saja. Kita bukan menakuti, tetapi bagaimana kita memitigasi karena sekarang semua negara sedang berperang dengan ancaman yang sama,” hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya di acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Bali sebagai contoh wilayah di Indonesia yang terdampak cukup parah akibat pandemi dua tahun terakhir serta konflik Rusia yang menyebabkan terjadinya krisis energi di eropa yang berakibat pada menurunnya kuota permintaan export terhadap barang – barang kerajinan seperti furniture, produk kain bukan rajutan, perhiasan dan juga produk perikanan yaitu ikan dan udang yang merupakan komoditas export utama wilayah Bali juga tengah di bayang – bayangi isu resesi di tahun 2023 nanti.
Rektor Universitas Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM. ASEAN.Eng., selaku pakar di bidang ekonomi memandang resesi sebagai dampak terhadap pandemi dan konflik energi global yang terjadi saat ini mesti disikapi secara cermat. Pemerintah harus bersinergi dalam menyusun kebijakan untuk menunjang geliat ekonomi dalam memitigasi dampak resesi global tersebut.
“Kebijakan pemerintah telah selaras dalam mendukung kebutuhan export kita, mencari pasar tujuan export baru dapat menjadi pilihan untuk menunjang stabilitas ekonomi, dari sisi pemerintah juga, dapat mengurangi bea export sehingga menjadi stimulus bagi pengrajin atau pelaku usaha” ujar Profesor Sri Subawa dalam wawancaranya.
Resesi saat ini memang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat lokal maupun global, namun mesti diketahui gejolak ekonomi pasti terjadi dalam suatu masa. Masyarakat diharapkan dapat menghadapi segala situasi yang ada dengan persiapan matang, pemerintah saat ini dengan seluruh upaya kerasnya pasti terus berusaha menemukan solusi terbaik untuk mengantisipasi gelombang resesi di tahun 2023 nanti.