Fenomena “Skena” di Media Sosial: Apa Itu dan Mengapa Viral?
Istilah “skena” belakangan ramai diperbincangkan di media sosial, terutama TikTok. Kata ini sebenarnya merupakan adaptasi dari bahasa Inggris “scene,” yang merujuk pada komunitas atau subkultur dengan ketertarikan yang sama. Awalnya, istilah ini banyak digunakan untuk menggambarkan komunitas musik indie atau underground. Namun, kini maknanya meluas menjadi identitas gaya hidup dan cara berekspresi generasi muda.
Dalam konteks modern, “anak skena” sering kali dikaitkan dengan gaya khas, seperti mengenakan kaos oversized, celana cargo, sneakers atau boots, serta nongkrong di tempat-tempat seperti kedai kopi. Musik yang mereka nikmati biasanya adalah genre indie atau underground. Selain gaya berpakaian, skena juga merepresentasikan komunitas yang aktif dalam seni, diskusi, dan petualangan tanpa batas.
Namun, fenomena ini tidak lepas dari kritik. Salah satunya adalah “Polisi Skena,” sebutan untuk individu yang kerap menghakimi selera musik atau gaya orang lain. Sikap ini dianggap bertentangan dengan semangat skena yang seharusnya inklusif dan bebas ekspresi.
Skena, meski sederhana, mencerminkan dinamika budaya dan tren sosial yang terus berkembang. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih jauh, berinteraksi langsung dengan komunitas ini bisa menjadi pengalaman menarik untuk memahami esensi skena secara autentik.