
Dosen FH Undiknas Jadi Narasumber Riset Kolaboratif di SMA Banua Kalimantan Selatan
Penguatan Kompetensi Riset bagi Siswa SMA Banua
Banjar – Febriansyah Ramadhan, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), menjadi narasumber dalam kegiatan Student Understanding Garuda Transformasi (SUGT) yang diselenggarakan untuk siswa-siswi SMA Banua, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kapasitas riset siswa di tingkat sekolah menengah atas melalui pendekatan kolaboratif dan partisipatif yang menumbuhkan semangat berpikir ilmiah sejak dini. 30/10/2025

Dalam kesempatan tersebut, Febriansyah memberikan materi riset kolaboratif dalam dua sesi dengan durasi masing-masing 100 menit. Sesi pertama berfokus pada pengenalan ide riset, yang meliputi motivasi melakukan penelitian, dasar-dasar pengembangan gagasan ilmiah, dan pentingnya menemukan relevansi sosial dalam setiap topik penelitian. Melalui pemaparan interaktif, siswa diajak memahami bahwa ide penelitian dapat lahir dari permasalahan sehari-hari dan diolah menjadi karya ilmiah yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Sesi kedua, yang dilaksanakan pada hari berikutnya, difokuskan pada pembahasan literature review dan manajemen referensi ilmiah. Dalam sesi ini, Febriansyah memperkenalkan cara menyusun tinjauan pustaka secara sistematis serta mengelola sumber referensi menggunakan perangkat digital. Para peserta juga mendapatkan pengalaman praktik langsung dalam penggunaan aplikasi Mendeley, salah satu reference management tool yang banyak digunakan di kalangan akademisi di seluruh dunia.
Kegiatan berlangsung dengan suasana khidmat namun tetap interaktif. Para siswa menunjukkan antusiasme tinggi melalui berbagai pertanyaan kritis seputar pengalaman riset pribadi narasumber, teknik penulisan ilmiah, hingga tips menjaga konsistensi dalam proses penelitian. Tidak hanya mendengarkan pemaparan, para peserta juga aktif dalam sesi diskusi dan simulasi pengelolaan referensi.
Dalam pemaparannya, Febriansyah menekankan pentingnya memiliki mindset akademik global bagi generasi muda. Menurutnya, siswa harus dipersiapkan untuk mampu bersaing di ranah riset internasional melalui kemampuan berpikir kritis, kolaborasi lintas disiplin, serta penguasaan teknologi pendukung riset. “Anak muda Indonesia perlu memiliki pola pikir global namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal. Dunia riset kini tak lagi mengenal batas geografis, dan siswa-siswa kita harus siap menjadi bagian dari ekosistem ilmu pengetahuan dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Febriansyah menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Ia menegaskan bahwa penguatan kapasitas riset di kalangan pelajar merupakan langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diharapkan menjadi motor inovasi dan pembaruan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial-humaniora. Menurutnya, kegiatan seperti SUGT (Garuda Transformasi) tidak hanya memperkuat kemampuan akademik peserta, tetapi juga menjadi bentuk nyata kontribusi pendidikan dalam mendukung visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045, demi mewujudkan masa depan bangsa yang berdaya saing, berilmu, dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para siswa SMA Banua memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia penelitian serta termotivasi untuk menghasilkan karya ilmiah yang inovatif, berdaya saing, dan berdampak sosial. Program SUGT (Garuda Transformasi) sendiri menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, pendidik, dan pelajar dalam membangun ekosistem riset yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.



