
Merenungi Makna Hari Waisak: Momentum Kedamaian, Cinta Kasih, dan Pencerahan
Denpasar – Hari Waisak yang jatuh pada tanggal 12 Mei 2025 menjadi momen penting bagi umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dalam memperingati Hari Waisak 2569 BE (Buddhist Era). Hari suci ini bukan hanya perayaan keagamaan, melainkan juga momentum refleksi mendalam akan nilai-nilai universal seperti kedamaian, kasih sayang, dan pencapaian spiritual.
Waisak atau Vesak diperingati untuk mengenang tiga peristiwa besar dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yang dikenal sebagai Trisuci Waisak, yaitu: kelahiran Pangeran Siddharta di Lumbini, pencapaian Pencerahan Agung (Bodhi) di Bodhgaya, dan wafatnya Sang Buddha (Parinibbana) di Kusinara. Ketiga momen ini menjadi tonggak ajaran Buddha yang menginspirasi umat untuk menjalani hidup dengan penuh kebijaksanaan dan welas asih.
Di era modern saat ini, peringatan Hari Waisak juga menjadi ajakan untuk membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya hidup harmonis dan menghargai keberagaman. Nilai-nilai seperti tanpa kekerasan (ahimsa), menjaga pikiran dari kebencian, serta memperbanyak perbuatan baik menjadi sangat relevan dalam menyikapi tantangan sosial dan lingkungan yang semakin kompleks.
Momentum Waisak tahun ini menjadi ajakan bagi setiap individu untuk merenungkan kembali arah hidup, meningkatkan kualitas batin, serta memperkuat komitmen terhadap perdamaian dan kepedulian sosial. Dalam semangat Waisak, setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan niat baik akan memberi dampak besar dalam menciptakan dunia yang lebih berbelas kasih.
Semoga Hari Waisak 2569 BE ini membawa kebahagiaan, ketenangan batin, dan pencerahan bagi seluruh umat manusia.
Selamat Hari Raya Waisak 2569 BE / 2025
Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.