
Bali Beyond Border Hari ke-4: Memahami Keberlanjutan Lingkungan, Dinamika Politik, dan Pemberdayaan UMKM
Denpasar, 8 Januari 2025 – Program Bali Beyond Border di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) memasuki hari keempat dengan rangkaian kegiatan yang menggabungkan wawasan akademik, pemahaman sosial-politik, serta pengalaman langsung dalam dunia bisnis lokal. Peserta diajak mengeksplorasi hubungan antara keberlanjutan lingkungan, dinamika politik Indonesia, dan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendorong perekonomian berkelanjutan.
Hari dimulai dengan kelas bertajuk “Environmental Sustainability and Business in ASEAN” yang berlangsung di Europe Room bersama I Gusti Ngurah Gede Agung Pradipta, S.IP., M.Si.. Sesi ini membahas bagaimana isu-isu lingkungan memengaruhi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis di kawasan Asia Tenggara. Peserta diajak memahami pentingnya penerapan prinsip bisnis berkelanjutan, tantangan dalam mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam sektor industri, serta upaya negara-negara ASEAN dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain membahas kebijakan internasional, sesi ini juga mengangkat studi kasus tentang penerapan praktik ramah lingkungan dalam bisnis lokal, termasuk bagaimana sektor pariwisata dan UMKM di Bali mengadopsi prinsip keberlanjutan untuk menjaga harmoni antara bisnis dan lingkungan.
Selanjutnya, peserta mengikuti kelas “Political Dynamics of Indonesia” yang dipandu oleh Anak Agung Mia Intentilia, S.IP., M.A.. Dalam sesi ini, peserta mempelajari sistem pemerintahan Indonesia, peran politik dalam pembangunan nasional, serta dinamika sosial-politik yang membentuk lanskap ekonomi dan hubungan internasional Indonesia. Diskusi juga menyoroti tantangan dalam menjaga stabilitas politik, hubungan antarwilayah di Indonesia, serta dampaknya terhadap dunia usaha dan investasi asing.
Usai sesi akademik, peserta melanjutkan kegiatan lapangan dengan mengunjungi Kutus Kutus, sebuah usaha lokal yang dikenal dengan produk minyak herbal tradisional khas Bali. Dalam kunjungan ini, peserta mendapatkan wawasan tentang proses produksi berbasis bahan alami serta bagaimana Kutus Kutus mengangkat warisan budaya Bali melalui produk yang kini telah dikenal secara global.
Kegiatan berlanjut dengan kunjungan ke Rupa Silver House, sebuah UMKM pengrajin perak yang memadukan nilai tradisi dan kreativitas modern dalam setiap karyanya. Peserta diajak mengamati proses pembuatan perhiasan perak secara langsung, mulai dari tahap desain hingga menjadi produk siap pakai. Diskusi bersama pelaku UMKM ini membuka wawasan tentang tantangan dan peluang yang dihadapi pengusaha lokal dalam menjaga keberlanjutan bisnis di tengah dinamika pasar global.
Sebagai penutup hari, peserta mengikuti sesi yoga di Rupa Silver House, yang memberikan kesempatan untuk beristirahat dan merefleksikan pengalaman hari ini dalam suasana tenang dan penuh harmoni. Sesi yoga ini tak hanya menjadi bentuk relaksasi fisik, tetapi juga memperkenalkan filosofi hidup seimbang yang menjadi bagian dari budaya Bali.
Hari keempat program Bali Beyond Border sukses mengintegrasikan teori akademik, wawasan sosial-politik, dan pengalaman praktis dalam dunia bisnis lokal. Melalui pendekatan ini, peserta tidak hanya memperluas pemahaman tentang keberlanjutan lingkungan dan dinamika politik Indonesia, tetapi juga merasakan langsung kekayaan budaya Bali dan semangat kewirausahaan lokal.
Program ini terus memperkuat komitmen Undiknas dalam membangun pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati sosial dan kesadaran lingkungan yang tinggi.