
Bali Beyond Border 2025 Resmi Ditutup: Kolaborasi, Inovasi, dan Pengalaman Lintas Budaya
Denpasar, 10 Januari 2025 – Program Bali Beyond Border 2025 resmi ditutup setelah enam hari penuh pembelajaran, kolaborasi, dan eksplorasi budaya. Hari terakhir program ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian kegiatan, di mana peserta mempresentasikan hasil proyek kelompok mereka sebelum mengakhiri perjalanan dengan kunjungan industri ke salah satu pusat oleh-oleh terbesar di Bali, Krisna Oleh-Oleh.
Kegiatan diawali dengan sesi “Final Group Project Presentation” yang menjadi ajang bagi para peserta untuk menampilkan hasil analisis dan ide inovatif yang telah mereka kembangkan selama program berlangsung. Setiap kelompok memaparkan proyek mereka di hadapan para dosen pembimbing, mentor, dan sesama peserta, membahas beragam topik mulai dari strategi bisnis ASEAN, pengembangan pariwisata berkelanjutan, hingga inklusi sosial dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Presentasi ini tidak hanya menonjolkan pemahaman peserta tentang materi akademik yang telah dipelajari, tetapi juga kreativitas mereka dalam mengintegrasikan wawasan lokal Bali dengan dinamika global. Para peserta menunjukkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan komunikasi lintas budaya, serta semangat kolaborasi yang menjadi nilai utama dalam program ini.
Setelah sesi presentasi, peserta melanjutkan kegiatan dengan Company Visit ke Krisna Oleh-Oleh di Jalan Bypass Ngurah Rai. Sebagai pusat oleh-oleh terbesar dan paling terkenal di Bali, Krisna Oleh-Oleh menjadi studi kasus menarik tentang manajemen bisnis retail yang sukses memadukan kearifan lokal dengan strategi pemasaran modern.
Dalam kunjungan ini, peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana Krisna mengelola rantai pasok produk lokal, strategi pemasaran untuk wisatawan domestik dan mancanegara, hingga manajemen operasional yang memastikan keberlanjutan bisnis. Peserta juga mempelajari peran Krisna dalam mendukung UMKM Bali melalui penyediaan platform penjualan produk kerajinan tangan, makanan khas, dan berbagai hasil karya lokal lainnya.
Program hari terakhir ini tidak hanya menambah pemahaman peserta tentang dinamika industri pariwisata dan retail di Bali, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor pendidikan dan dunia usaha dalam menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Bali Beyond Border 2025 telah menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperluas perspektif global mereka, mengasah keterampilan kepemimpinan, dan memperkuat koneksi antarbudaya. Melalui rangkaian kelas, kunjungan lapangan, dan proyek kolaboratif, peserta mendapatkan pengalaman langsung tentang kompleksitas dunia bisnis di Asia Tenggara sekaligus memahami kekayaan budaya Bali yang menjadi bagian penting dari identitas global Indonesia.
Dengan berakhirnya program ini, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) menegaskan komitmennya dalam menciptakan ruang pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada teori akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis dan nilai kemanusiaan. Semangat lintas budaya, kolaborasi, dan inovasi yang dibangun selama Bali Beyond Border diharapkan dapat terus menjadi bekal berharga bagi peserta dalam perjalanan akademik dan profesional mereka di masa depan.